Kamis , Maret 28 2024
Home / Figuraku / Restoran Hanya Boleh “Take a Way” Dan Tempat Wisata Ditutup……..!

Restoran Hanya Boleh “Take a Way” Dan Tempat Wisata Ditutup……..!

Bandung, AKUIAKU.Com — KOTA Bandung kembali memberlakukan pengetatan. Kebijakan ini diambil seiring meningkatnya kasus Covid-19.

Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan pengetatan sebagai langkah penganan Covid-19.

Meski pun, status siaga 1 di Bandung Raya yang dinyatakan oleh Gubernur Jawa Barat terkait pada label kewaspadaan wilayah Kabupatan Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang berada di Zona Merah.

Selain itu, Oded menuturkan kebijakan ini sejalan dengan arahan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam rangka menekan penyebaran virus.

Karenanya, sejumlah sektor kini dibatasi hingga dalam kurun waktu dua pekan ke depan.

“Kalau melihat perkembangan kasus ini terjadi lonjakan cukup signifikan terutama di 15 Mei sampai 15 Juni. Setelah berdiskusi dengan banyak pihak, kami menyimpulkan kebijakan bahwa dilakukan penutupan tempat hiburan dan tempat wisata selama 14 hari,” ucap Oded usai menggelar rapat terbatas di Balai Kota Bandung, Rabu, 16 Juni 2021.

Untuk restoran dan rumah makan hanya diizinkan melayani “Take a Way”. Sehingga dilarang untuk melayani makan di tempat. Jam operasionalnya juga hanya diperkenankan sampai pukul 19.00 WIB.

”Paling bahaya itu ketika mereka datang pakai masker, ketika makan mereka buka masker dan masih berkerumun. Itu yang kita khawatirkan. Ini termasuk kuliner bagi PKL tidak boleh makan di tempat,” tegasnya.

Oded juga memberlakukan pembatasan jam operasional bagi ritel, toko moderen, pusat perbelanjaan dan mal hanya sampai pukul 19.00 WIB.

“Jam operasional pasar tradisional hanya sampai pukul 10.00 WIB pagi,” ujarnya.

Dari hasil rapat tersebut, Oded juga menyatakan, kegiatan pertemuan di hotel juga tidak diperbolehkan. Tanpa terkecuali untuk pelaksanaan acara pesta resepsi pernikahan yang sementara ini tidak akan diizinkan.

“Pernikahan hanya untuk akad nikah saja dan dihadiri maksimal itu 50 orang,” jelas Oded.

Selain itu, Oded meminta, posko Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyaraklat (PPKM) harus disiagakan kembali di seluruh kelurahan.

Dari 151 Kelurahan, hingga saat ini tercatat sudah ada 131 Kelurahan yang menerapkan Posko PPKM.

“Sisa Kelurahan sudah diminta untuk mengaktifkan posko PPKM. Kita akan laksanakan sampai partikel sosial terendah. Walau pun ada di kelurahan tapi diteruskan diperkuat sampai ke tingkat Rt dan RW,” ulasnya.

Atas situasi ini Oded menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak akan menerima kunjungan dari luar kota untuk sementara waktu.

Sedangkan instansi yang berada di Kota Bandung juga diimbau untuk melakukan “Work From Home” (WFH) sebesar 50 persen.

Kondisi ini juga berpengaruh terhadap kebijakan Pemkot Bandung yang dalam waktu dua pekan terakhir tengah fokus melaksanakan uji coba pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

“Simulasi PTM dihentikan untuk saat ini. Kita masih menunggu untuk PTM ini sesuai instruksi dari pusat terkait pelaksanaan PTM pada Juli,” ujarnya. (Asp).

About Aku

Check Also

Sosok Figur Deden R. Rumaji, Bisa Jadi Solusi Yang Dibutuhkan Kota Bandung

BANDUNG, AKUIAKU.COM — SEJUMLAH persoalan seperti tidak ada hentinya dan terus melanda Kota Bandung saat …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *